Pengertian dan Jenis Transmisi Manual
A. Apa itu transmisi ?
Kendaraan memerlukan momen yang besar saat mulai berjalan, akselerasi, jalan menanjak atau membawa beban yang berat, sedangkan kecepatan tinggi dibutuhkan saat di jalan normal atau sesuai kebutuhan. Momen yang dihasilkan oleh mesin relatif tetap, sehingga untuk mendapatkan gaya dorong yang besar, momen perlu ditingkatkan. Mekanisme utama yang digunakan untuk mendapatkan berbagai variasi torsi/ momen itulah yang disebut transmisi. Transmisi juga diperlukan untuk mengubah arah putaran.
Dalam aplikasinya di kendaraan transmisi harus mempunyai syarat-syarat antara lain : waktu pemindahan harus cepat, mudah dan tidak berisik; konstruksinya kecil, ringan, mudah dioperasikan dan dirawat; serta ekonomis dan memiliki effisiensi kerja yang tinggi.
Variasi momen dilakukan dengan mereduksi kecepatan putar, melalui pasangan roda gigi, sabuk dan puli serta sprocket dan rantai. Kebanyakan untuk transmisi manual menggunakan pasangan roda gigi, transmisi otomatis konvensional menggunakan planetary gear, sedangkan transmisi otomatis CVT menggunakan sabuk dan puli. Sprocket dan rantai banyak digunakan di sepeda motor. Untuk mendapatkan variasi kecepatan dan momen dilakukan dengan menempatkan beberapa pasang roda gigi.
Jika dua roda gigi berpasangan (A dan B) dan salah satu (A) menjadi pemutar, maka kecepatan putar roda gigi yang satunya (B) akan sesuai dengan perbandingan gigi dari kedua roda gigi tersebut.
B. Jenis Transmisi Manual
1. Sliding-mesh Type
Transmisi sliding-mesh dilengkapi dengan sliding gear yang dipasangkan pada poros out-put. Dengan meluncurkan/ men-sliding-kan sliding gear berkaitan dengan counter gear maka diperoleh berbagai perbandingan. Berikut ini contoh posisi transmisi sliding-mesh 3 kecepatan maju dan satu mundur.
2. Constant-mesh Type
Pada tipe constant-mesh perkaitan roda giginya tetap atau konstan, tetapi roda gigi percepatannya dipasang bebas terhadap poros output. Untuk mendapatkan variasi kecepatan adalah dengan mengunci roda gigi percepatan terhadap poros output. Pengunci roda gigi percepatan tersebut dinamakan roda gigi kopling atau collar. Bila dibandingkan dengan sliding- mesh, constan-mesh perkaitannya lebih baik dan tidak menimbulkan kerusakan gigi. Penguncian oleh collar/ gigi kopling masih menggunakan konsep sliding, tetapi karena gigi kopling kecil, maka gaya yang diterima lebih kecil sehingga keausan lebih sedikit.
Posisi gigi transmisi constan-mesh
3. Synchronmesh Type
Perkaitan roda gigi transmisi synchronmesh adalah konstan atau tetap, sama dengan transmisi tipe constan mesh. Penyempurnaan pada synchronmesh adalah penyamaan putaran roda gigi dengan poros output pada saat akan dikunci. Konsep penyamaan putarannya mengadopsi fungsi kopling. Kopling yang digunakan adalah kopling kerucut. Konstruksi transmisi terlihat pada gambar di bawah.
Transmisi synchronmesh
Kopling kerucut yang digunakan diberi nama synchronmesh unit. Konstruksi unit synchronmesh dapat dilihat pada gambar berikut :
Synchronmesh unit
Prinsip kerja penyamaan putaran pada saat penguncian adalah sebagai berikut :
Kerja synchronmesh – 1
Hub sleeve mendorong bagian atas dari shifting key dan shifting key mendorong synchronizerring sehingga synchronizerring berhubungan dengan teeth dog gear yang menyebabkan synchronizerring ikut berputar.
Kerja synchronmesh – 2
Hub sleeve mendorong dengan kuat shifting key dan synchronizerring sehingga synchronizerring menekan teeth dog gear menyebabkan kecepatan putar dari gigi percepatan sama dengan kecepatan putar hub sleeve.
Kerja synchronmesh – 3
Hub sleeve terus bergerak ke kanan dan alur-alur pada hub sleeve berkaitan/ berhubungan dengan teeth dog gear pada gigi percepatan.
Komentar (0)
Posting Komentar